Selasa, 31 Januari 2017

Laporan Kalorimeter Farmasi Fisika

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Kimia Fisika
Ujian Tengah Semester II tahun ajaran 2015/2016
Oleh:
NAMA            : Maulina Rizka Rakhmawati
NIM    :D1A151105
Partner :
NAMA/NIM : Desy Permata/D1A151101
NAMA/NIM : Fadia Qisthina A/D1A151193

UNIVERSITAS AL GHIFARI BANDUNG
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
JL.Cisaranten Kulon no 140 Soekarno-Hatta Bandung


KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia Dasar ini sebagai salah satu syarat untuk Ujian Tengah  Semester. Diharapkan laporan ini dapat membantu penulis untuk dapat memahami tentang teori kimia dasar yang didapatkan di kelas dan dapat mengaplikasikannya dalam praktikum kali ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkan penulis untuk sedikit mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya untuk para pihak yang telah menbantu penulis dalam menyelesaikan Praktikum Kimia Dasar ini.


                                                                                   


Bandung, Agustus 2016


                                                                                                                              Penulis








DAFTAR ISI
Halaman Judul                                                                                             
Kata Pengantar                                                                                            
Daftar Isi                                                                                                       
Percobaan I : tetapan kalorimeter                                                                     
Bab I                                                                                                              
1.1.Prinsip percobaan                                                                                         
1.2.Tujuan percobaan                                                                                         
Bab II                                                                                                            
2.1. Teori penunjang                              
Bab III                                                                                                                                                           
        3.1  Alat – alat percobaan                                                                    
        3.2  Bahan percobaan                                      
        3.3  Cara Kerja percobaan                                                                 
Bab IV                                                                                                                       
4.1. Pembahasan
Bab V                                                                                                                                                                                                            
5.1 Kesimpulan
5.2 Daftar Pustaka               






BAB I
1.1 TUJUAN PERCOBAAN
1. mengetahui sifat kalorimeter
2. menentukan tetapan kalorimeter sebagai dasar percobaan-percobaan yang lain























BAB II
2.1 TEORI PENUNJANG
Kalor merupakan salah satu bentuk energi, maka kalor merupakan besaran fisika yang memiliki satuan. Kalor tidak dapat terlihat oleh mata, tetapi pengaruhnya dapat kita rasakan atau kita ketahui. Pengukuran-pengukuran kalor sangat berkaitan dengan kalor jenis zat. Pengukuran kalor menggunakan alat yang dinamakan kalorimeter.
Alat yang digunakan untuk menentukan atau mengukur kalor adalah kalorimeter. Ada pula yang menyatakan kalorimeter adalah alat untuk menentukan kalor jenis dari suatu zat. Kalorimeter teerdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya sudah diketahui.
Pada praktikum yang telah dilakukan, kalorimeter dan pengaduk ditimbang terlebih dahulu, kemudian diisi dengan air. Setelah itu, alat tersebut diletakkan dibejana, dan diukur suhu awalnya. Lalu, masukkan benda yang telah dipanaskan terlebih dahulu dan tutup kalorimeter dengan rapat. Aduk perlahan-lahan maka suhu akan naik dan kemudian turun lagi. Ini untuk menentukan kalor jenis bahan. Sedangkan untuk menentukan kalor lebur es, bahan yang dipanaskan tadi diganti dengan es.
Sebagaimana diketahui bahwa kalorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Dengan kalorimeter kita dapat mengukur kalor jenis suatu zat. Dan dengan kalorimeter kita dapat mengetahui bahwa adanya kalor dapat mengubah wujud zat. Sedangkan aplikasi penggunaan kalorimeter dalam kehidupan sehari-hari misalnya setrika listrik, rice cooker dan lain-lain. Dimana alat-alat tersebut mempunyai prinsip kerja yaitu energi listrik diubah menjadi kalor, seperti pada kalorimeter.















BAB III

3.1. ALAT PERCOBAAN
1. Kalorimeter,pengaduk,dan bahan isolasi.
2.  Termometer (0-50ºC,kesalahan  -+ 0,1ºC)
3. Gelas ukur (50ml,kesalahan -= b0,1 ml)
4. gelas piala
5. pembakar gas atau sumber panas listrik

3.2  Bahan
·         Aquadest /air

3.3  Prosedur percobaan
·         Sediakan alat calorimeter yang sudah di rangkai
·         Ukur 50 ml air dengan gelas ukur. Masukkan ke dalam kalorimeter,aduk dan catat suhu air dalam calorimeter setiap 30 detik hingga menit ke-4
·         Tepat pada menit ke-4, masukkan air panas yang suhu telah diketahui (minimum 350C, tetapi tidak lebih dari 450C ) sebanyak 50 ml
·         Catat suhu air ke dalam campuran calorimeter tiap 30 detik dengan tidak lupa mengaduknya, sampai menit ke-8
·         Buat kurva hubungan antara waktu dan suhu untuk memperoleh suhu maksimum yang tetap.








BAB IV
PEMBAHASAN

Sebelum Pencampuran air panas
Setelah pencampuran air panas

Waktu (menit)

Suhu (oC)
Untuk air panas 40oC
Waktu (menit)
Suhu (oC)
0
28
4,5
41
0,5
28
5
47
1
28,5
5,5
47
1,5
28
6
46
2
28
6,5
45
2,5
28
7
45
3
28,5
7,5
45
3,5
28,5
8
44
4
28,5
4.1  Tabel pengamatan














4.2  Grafik
Suhu                                                                  Waktu


4.3  Perhitungan
Diketahui : T air dingin = 28,50C  ,  air = 0,9963 g/ml,
       T air panas = 400C  , Vair dingin = 50 ml
       T pencampuran = 410C , Vair panas = 50 ml
Penyelesaian :
1.      ΔT kalor lepas air panas   =  T air pencampuran – T air panas
                                                =  410C   -   400C  = 10C
2.      ΔT kalor diterima air dingin   = T air pencampuran  - T air dingin
= 410C  -  28,50 =  12,50C
3.      Kalor yang dilepas air panas :
m =  air . V
    = 0,9957 g/mL . 50 ml = 49,785 g
Q = m . c .  ∆T 
   = 49,785 g . 4,18 J/g oC . 10C = 208,4 J
4.      Kalor yang dilepas air dingin :
Q = m . c .  ∆T 
   = 49,785 g . 4,18 J/g oC . 12,50C = 2601,2 J

4.4  Pembahasan teori
Kalor adalah energi dalam yang dipindahkan dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah ketika kedua benda disentuhkan (dicampur). Sedangkan energi dalam menyatakan total energi, yaitu jumlah energi kinetik dan energi potensial, yang dmiliki oleh seluruh molekul-molekul yang terdapat dalam benda.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan panas disebut dengan kalorimeter. Setiap kalorimeter mempunyai sifat khas dalam mengukur panas. Ini terjadi karena kalorimeter tersebut terbuat dari berbagai jenis seperti gelas, polietena dan logam sehingga mempunyai kemampuan menyerap panas yang berbeda.
Prinsip dari kalorimeter adalah memanfaatkan perubahan fase dari sifat fisik suatu zat untuk membandingkan kapasitas penerimaan kalor dari zat-zat yang berbeda. Prinsip pengukuran pada percobaan ini disebut kalorimetri. Alat pengukur kalor jenis zat berdasarkan prinsip kalorimetri disebut kalorimeter.
Kelemahan kalorimeter adalah dapat menerima panas. Karena itu kalorimeter harus dikalibrasi menggunakan tetapan yang disebut tetapan kalorimeter. Dengan menggunakan tetapan kalorimeter ini dapat diukur besarnya kalor yang diserap oleh kalorimeter sehingga perubahan kalor dalam reaksi dapat diukur secara keseluruhan.
Sifat-sifat kalorimeter adalah menjaga suhu suatu zat dan tidak terpengaruh oleh lingkungan, sifatnya dalam proses adalah secara adiabatik yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. Berdasarkan azas Black yaitu kalor yang diterima oleh kalorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya.











BAB V
KESIMPULAN

5.1  Kesimpulan
 Adapun kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum ini, antara lain :
1.      Semakin mudah bahan mengahantarkan panas, maka kalor jenis bahan tersebut semakin besar.
2.      Perbandingan kalor jenis dengan tiga bahan berbeda hasilnya konstan, kecuali pada tembaga yang selisihnya cenderung besar pada percobaan pertama dan kedua.
3.      Hampir semua suhu akhir baik pada percobaan menentukan kalor jenis maupun kalor lebur menghasilkan hampir setengah dari suhu awal.
DAFTAR PUSTAKA

Modul praktikum kimia fisika oleh Kusdi Hartono, S.Si Universitas Al-ghifari Bandung
Purwandari, Endhah. 2013. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember : Universitas Jember.
Purwoko dan Fendi. 2007. Fisika SMA / MA Kelas X. Jakarta : Yudhistira.
Sunaryono dan Ahmad Taufiq. 2010. Super Tips dan Trik Fisika SMA. Jakarta : KAWAHmedia.
Wahyuni, Sri. 2010. Modul Termodinamika FKIP Universitas Jember. Jember : Universitas Jember











Tidak ada komentar:

Posting Komentar